“Pelarangan” dari Kyai & ‘Alim ‘Ulama tentang Facebook harus disikapi sebagai berikut:
Anggap saja itu warning dari guru dan orang tua. Bahwa Facebook ada juga sisi negatifnya, yang kalo dibiarkan tumbuh, maka ia akan menjadi susah diatasi lagi. Maka, perhatikan, atau minimal waspada terhadap sisi negatif ini. Istilahnya, anggap saja ini adalah nasihat dari guru dan orang tua yang menyayangi kita. Sehingga kita ga kehilangan rasa hormat dengan kyai, juga ga bingung soal keputusan haram dan tidaknya.
Bahwa dasar pelarangan itu berlaku juga ketika kita sendiri melanggar; di antaranya: Ga tahu waktu. Banyak hal kesia-siaan yang sebenernya ga penting, tapi jadi dikerjakan sebab mudahnya berkomunikasi lewat Facebook. Akhirnya, waktu yang mestinya produktif, jadi ga produktif. Saya kasih contoh; makan sate pinggir jalan saja, jadi diberitakan kemana-mana. Ga penting. Oke lah, itu masih oceh. Bagaimana kalo kemudian lagi nonton di bioskop yang filmnya jelas-jelas mempertontonkan aurat, lalu dishare kemana-mana.
Hal lain yang menjadikan dilarang adalah berpeluangnya facebook untuk mencaci, menjelek-jelekan, memfitnah dan menebar berita buruk. Sekali lagi, maka ketika hal yang dilarang ini justru kita yang memakai, maka facebook itu jatuhnya haram untuk kita. Seperti makan. Makan kan boleh. Tapi kalo makan berlebihan, ya jadi haram.
Hendaknya Facebook bena-benar dijadikan satu kebaikan buat kita; buat silaturahim berguna, tukar menukar informasi berguna, buat dakwah, buat dagang, buat kerja dan usaha, dan yang baik-baik lah. Supaya facebook yang sebenernya mubah/boleh, ga berubah menjadi haram.
Jadi, keharamannya mengikuti perilaku. , andai bener alim ulama mengharamkan (tertulis), maka buat saya pribadi, tidak ada pilihan kecuali sami’naa wa atho’naa. Nyari keberkahan saja. Toh, ga mati juga dengan tidak adanya facebook. Cuma kan sekarang belom ada bentuk pelarangan tertulis. Baru bersifat himbauan teknis untuk tidak menyalahgunakan facebook atau yang sejenisnya.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
0 komentar:
Posting Komentar